tapak hidup mengarungi waktu
tak lelah menyisiri arah disetiap persimpangan
kadang singgah dengan buaian sesaat
yang melambungkan mimpi dan mengikat biar tak pergi
membuai dengan kepayang
detikpun sudah tak terukur
entah berapa lama melekat dan bergumul
tak sedikit yang sekarat
tak sedikit yang melarat
tak sedikit yang maksiat
sampai tersadar ada yang menanti
tertatih tatih ingin pulang
kemana jalan itu
kemana arah itu
dimana rumahku
satu satu kembali merangkak, bak bayi yang baru belajar melangkah
tak peduli berapa lama akan sampai
tak peduli siapa yang menyambut
tak peduli siapa yang menghantar
dan jangan tanyakan siapa yg menunggu
-- dari yg pernah terseret dikegelapan -----
Tidak ada komentar:
Posting Komentar