Selasa, 02 September 2008

Tak Pernah Ada Tajilan

Tajilan saat bulan ramadhan acapkali menjadi makanan pembuka yg harus disajikan, banyak tenda-tenda dadakan yg hampir selalu dapat ditemukan disepanjang jalan disaat bulan ramadhan dengan menjajakan berbagai macam jenis jajanan untuk buka puasa.

Sudah empat Tahun ini, keluargaku gak pernah lagi menyiapkan makanan ringan/tajilan disaat buka puasa, perubahan kebiasaan yg berawal dari ketika anak ke 2 kami yang masih SD yg saat itu berumur 11 tahun dan melaksanakan puasa ramadhan kesulitan untuk makan malam dan berlanjut sampai makan saur nampak tidak berselera.
Beberapa upaya dengan memberikan menu pilihannya dengan harapan sianak makan banyak saat saurpun sia-sia.
Selidik punya selidik ternyata, disaat buka puasa sudah berlebihan mengkonsumsi jajanan kecil, mulai dari Cendol, pempek, dll.
wal hasil ketika puasa memasuki hari7 kami sepakat untuk tidak menyiapkan tajilan saat berbuka puasa, Istri hanya menyiapkan beberapa buah untuk berbuka puasa, selebihnya teh manis hangat dan makanan besar alias nasi dan lauknya.
Awalnya memang kurang seru, puasa seakan hambar tanpa menu empek-empek kesuakaan, namun lama-lama terasa nikmat juga, hal ini lebih terasa ketika makan sahur.
Karena sorenya tidak mengkonsumsi macam makanan maka saat sahurpun terasa nikmat dengan langsung melahap nasi dan lauk secukupnya.
Kebiasaan baru itupun tak terasa sudah berjalan 4 tahun ini, dibulan ramadhan ketika sore banyak yg sibuk ngabuburit sambil cari tajilan untuk berbuka puasa, lain halnya dengan anak anak kami yg cuek saja bahkan sengaja menghindar untuk membeli jajanan untuk buka puasa.
Hikmahnnya buat keluarga kami, bulan ramadhan tiba hanya selain mengubah pola makan dan pola masak kami juga bisa memerangi hawa nafsu saat siang berpuasa dan mampu mengendalikan makan yg gak berlebih saat berbuka puasa.

salam
cerita awal Romi berpuasa