Selasa, 26 Agustus 2008

Ketika Titik Menjadi Koma

Ketika detik berlalu, sebuah mimpipun berkelebat, rencana baru pun muncul,
penyesalan...,harapan...,statis, hmmmm apalah namanya.

Ketika waktu ditunggu,
dan ketika datang berlalu begitu saja menembus batas..
tanpa meninggalkan bekas apapun.
Adakah magna titik menjadi pemberhentian kata?
Adakah waktu dapat memberi jeda?
Batas yang linier
tak pernah ada
Ketika kematian yg datang pun menjadi persinggahan belaka dan perjalanan invinity pun dimulai..
lalu kemana Titik

Titik kecil yang mampu memberhentikan Barisan serdadu yg garang
Titik kecil yang mampu memberhentikan Seorang Diktator
Titik .......................................

Ketika estetika mempercayakan kepatuhannya
fenomena barupun meretas, menggagas dan mempengaruhi sebuah KOMA yg mengkudeta kekuatan TITIK.
Betapa banyaknya Falsafah yang belum tuntas.
Betapa banyaknya Bangunan yang belum kelar.
Betapa banyaknya fakta yang tersembunyi.
Disekitar kita berserak menjadi puing yang kumuh.
yang terbenam dengan kemubaziran.
Dikte pun ikut bekumandang
Kyai sesatpun mulai berdakwah, memenggal koma menjadi titik.
Menyuapi anak-anak dengan sepotong ayat yang tak utuh.
Memberikan magna baru kebenaran.menyiasati maksud yang ingin dicapai.
Dan menebar setumpuk kebohongan yang menyesatkan.

Ketika magna koma menjadi titik.
Hanya hati yg bicara,
dan kepadanyalah kita bertanya.


medio agustus

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Ketika titik menjadi koma ... tapi perlu direnungi juga ketika koma dan titik juga belum ada semua yang ada kekosongan, banyak yg berasumsi kosong itu sama dgn tidak ada, padahal bukan !

Siapa Aku?

MazKeliq mengatakan...

hmmm, betulll
kekosongan itu invinity..
gak kejangkau, namun secara material gak terlihat..
tx jadi inspirasi gue,..
buat kekosongan..

salam